Jambi,MA- Kasubbid Gakkum Ditlantas Polda Jambi, Kompol Sukarman mengatakan, kemampuan pelabuhan Jambi ini setiap harinya hanya mampu menampung 4 ribu kendaraan batubara. Akan tetapi, kendaraan yang keluar dari mulut tambang sebanyak 9 ribu kendaraan.
“Ujung-ujungnya gantung di pinggir-pinggir jalan kita itu. Kemudian kendaraan dari Koto Boyo itu sampai ke pelabuhan itu 3 hari 3 malam. Itulah permasalahannya, kenapa kendaraan batubara berani masuk kota. Mulai dari Simpang Rimbo-Sijenjang itu bisa memangkas waktu 5-6 jam. Dengan modal Rp150 ribu dikawal oleh oknum, agak pahit saya ngomong ini. Kadang kita berhadapan dengan sopir dan anggota. Seperti itulah keadaannya,” katanya saat menghadiri rapat penertiban angkutan batubara masuk kota di Aula Griya Mayang, Rabu (25/1) kemarin.
Dia menambahkan, realisasi produksi batubara di Jambi tahun 2022 berkisar 18 juta ton. Tahun ini diprediksi meningkat jadi 30 juta ton. Jumlah ini sendiri menurun dari kuota tahun 2022 yakni sebanyak 40 Juta ton. Atau turun sebanyak 10 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bisa kita bayangkan, di jalanan itu akan melintas sampai 15.000 kendaraan. Sekarang saja yang 6.000 sampai 9.000 kendaraan macet di mana-mana,” katanya.
(red ilham)