Internasional,MA – Seorang ulama senior asal Iran, Mansour Emami, memicu kontroversi global lantaran menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1,14 juta dolar AS atau setara Rp 184,9 miliar kepada siapa pun yang berhasil “membawa kepala Donald Trump.”
Pernyataan itu dilaporkan oleh media oposisi Iranian International yang berbasis di Inggris dan kantor berita milik pemerintah Iran, Hawzah, pada Jumat (11/7/2025).
Emami, sendiri merupakan pejabat negara di Provinsi Azerbaijan Barat, menjadi tokoh terbaru yang secara terbuka menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadiah yang ditawarkan Emami dipahami sebagai bentuk pembalasan simbolik dan emosional atas tindakan Presiden Trump yang disebutnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Iran.
Meskipun kemungkinan besar tidak mewakili posisi resmi pemerintah, pernyataan seperti ini memperburuk citra Iran di mata internasional dan dapat menghambat upaya diplomasi yang tengah dijajaki kedua belah pihak.
Mengingat dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat memuncak usai konflik militer antara Israel dan Iran yang berlangsung selama 12 hari.
Bahkan selama konflik tersebut, AS di bawah komando Trump ikut melancarkan serangan udara terhadap tiga situs nuklir Iran, aksi yang disebut presiden sebagai upaya “menghancurkan program nuklir Teheran.”
Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait tawaran tersebut.
Namun, Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya sempat menanggapi fatwa serupa dari ulama Ayatollah Naser Makarem Shirazi dengan mengatakan bahwa perintah seperti itu “tidak terkait dengan pemerintah Iran atau Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.”
Sementara itu, komunitas internasional mengecam keras pernyataan Emami
Beberapa lembaga HAM dan pemerintah Barat menyebut tindakan tersebut sebagai seruan kekerasan yang melanggar hukum internasional dan norma diplomasi global.
Sumber Berita
SerambiNews