Kota Jambi,MA – Oknum Tim Sukses (Timses) Cawako Maulana, mengancam akan menghancurkan tempat ibadah warga keturunan Tionghoa Klenteng Sua Ong Bio yang terletak di kawasan Sungai Sawang, Kota Jambi.
Ancaman yang diketahui gerombolan tim sukses Cawako Maulana tersebut, terungkap usai pemilik klenteng Chandra Liaw dan Siti Meli melaporkan kejadian itu ke Polresta Jambi, pada Selasa kemarin (12/11/2024).
“Kau ngaku beras ini dari caleg 02, kalau dak ngaku aku laporkan ke polisi aku penjarokan dan kau ngaku dak, kalau dak ku hancurkan tempat ibadah ini,” ungkap Timses Maulana kepada Siti Meli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu ancaman serupa juga diucapkan timses Maulana kepada Chandra Liaw dengan perkataan “Nanti tangan kau ku patahkan,” sebut Chandra Liaw meniru perkataan timses Maulana kepada dirinya.
Dengan kejadian tersebut, pemilik klenteng, Chandra Liaw bersama Siti Meli melaporkan timses Maulana atas nama Robert Samosir dan Idris karena telah melakukan tindakan yang tidak menyenangkan ke Polresta Jambi pada Selasa (12/11/2024).
“Segerombolan orang diantaranya Robert Samosir dan Idris tiba tiba mendatangi klenteng milik klien saya Chandra Liaw saat acara. Gerombolan dari tim sukses Maulana ini telah mengintimidasi Chandra Liaw dengan mengancamnya,” ungkap Ilham, tim advokasi H Abdul Rahman – Guntur.
Saat itu, kata Ilham, Chandra Liaw dipaksa untuk mengakui bahwa beras yang dibagikan saat acara di Klenteng tersebut pemberian dari H Abdul Rahman.
“Chandra Liaw dan Siti Meli diancam akan dipatahkan tangannya jika tidak mengaku beras yang dibagikan saat acara di Klenteng tersebut dari Cawako H Abdul Rahman. Padahal jelas, itu bantuan dari Klenteng pribadi bukan dari HAR,” sebutnya.
Lebih lanjut, kata Ilham, dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti laporan kliennya Chandra Liaw dan Siti Meli.
“Kami harap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan ini dan untuk segera melakukan pemanggilan terhadap terlapor. Karena dengan kejadian itu Chandra Liaw dan Siti Meli merasa terancam,” tukasnya.
(Red Ilham)