Tanjabbar,MA – Beberapa pekan terakhir PT Asian Agri Group bersama, Pemerintah Daerah melalui Camat setempat serta Pemerintah Desa/ Kelurahan melakukan Tabur Ikan di Bantaran Sungai Pengabuan, Namun hal Positif yang dilakukan ini tak Mendapat Respon dari Kalangan Masyarakat,malah sebaliknya sejumlah Masyarakat menilai yang harus dilakukan oleh Pihak Asian Agri Group agar Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS) yang dimilikinya lebih taat akan Hukum, paling diprioritaskan Pengelolaan Limbah akibat dari beroperasi PMKS tersebut , setidaknya ada Penambahan IPAL, Land Aplication yang sempurna serta Melakukan pelatihan cara Pembuatan Pupuk Kompos yang berbahan Baku Limbah, sebagai bentuk Memanilisir Limbah
Zulkatan AM Sekretaris Pemuda Pancasila,Kecamatan Merlung dengan lantang menyampaikan Dala Upaya pembangunan Nasional yang berwawasan Lingkungan tentu keberadaan PMKS harus menjadi Perhatian dan Pengawasan dari semua pihak termasuk Masyarakat,sebab Operasinya Pabrik PMKS mengeluarkan Limbah Asap,Limbah Padat, serta limbah Cair,” Asian Agri Group perusahaan terbesar yang mendapatkan predikat RSPO, harus mampu berkomitmen tidak merusak Lingkungan ,” Ucapnya.
Pria yang aktif sebagai Jurnalis ini menjelaskan, limbah Asap yang dikeluarkan oleh Corong pabrik harus sesuai Aturan Agar tak menganggu Habitat burung dan Tanaman yang disekitarnya,” sebelum ada Pabrik Habitat Burung seperti burung Betek celako, Elang Dan lainnya hidup Pulih tapi semenjak berdiri pabrik sudah Punah, begitu juga sebaliknya Buah-Buahan yang hampir setiap Tahun bisa dirasakan sekarang Sampai Puluhan Tahun berbuah lagi,” Terangnya,
Sambungnya, Limbah Padat yang dihasilkan dari Jangkos dan Tanah dihasilkan dari kerukan Limbah harus dibuang di TPA ,bukan dibantaran jalan Poros Perusahaan,” Jangkos dan Tanah Limbah dibuang secara sembarangan Tentu menyalahi Aturan,” Ucapnyya lagi.
ADVERTISEMENT
. SCROLL TO RESUME CONTENT
Dipaparkannya lagi, yang menjadi Perhatian serius,dan memilki efek Berbahaya bagi lingkungan sekitar adalah Limbah cair yang berasal dari Beroprasinya pabrik, tentu Perusahaan harus memilki IPAL yang sudah stadar dan bermutu sebagai tempat Penampungannya,tentu Bukan hanya kolam IPAL saja aka tetapi Upaya Memanilisir Limbah tersebut juga harus diupayakan seperti Land Aplication , Pembuatan Pupuk Kompos dari bahan Baku Limbah dan lainnya , sebab jika tidak ada Upaya Memanilisir Limbah tentu Kolam IPAL tak mampu menampung Limbah tersebut,” diibaratkan seperti Sebuah Cangkir yang di isi Air secara Terus menerus tentu akan Tumpah, dan Tumpahannya akan mengalir ke Dataran Rendah Yaitu Anak sungai, sebelum ke Sungai Pengabuan,” Terangnya lagi
Ia berharap Pihak Asian Agri Group bersama Pemerintah lebih Pokus pada titik persoalan bukan sebaliknya,” ini tindakan Konyol dan tak bermampaat sama sekali, percuma benih ikan ditabur sementara Limbah masih mencemari sungai,” katanya
Ia juga menyampaikan keberadaan Asian Agri juga memberikan efek positif bagi kehidupan warga sekitar dan tumbuhnya Perekonomian, hanya disayangkan dalam perekrutan Tenaga Kerja putra Daerah hanya dijadikan Satpam dan TKBM , sementara Putra Daerah yang Lulusan Sarjana dan Keahlian yang dibutuhkan perusahaan sudah tersedia,” Saya berharap kedepan Perusahaan bisa merekrut Putra Daerah ke pekerjaan yang lebih baik dan bisa memberikan Kontribusi bagi Perusahaan dan warga sekitar,” Terangnya.
Serupa juga disampaikan Warga Desa Tanjung Paku inisial A, sebelum ada PMKS warga di Areal Bantaran Sungai pengabuan si beberapa Desa megantungkan Hidup pada Sungai pengabuan bermata Pencarian sebagai Nelayan, yang mampu menghidupi Keluarga,” selain Nelayan warga juga bisa memenuhi kebutuhan untuk dikonsumsi sendiri Tampa membeli , namun semua hanya bisa dijadikan sejarah,” Tuturnya.
Dikenangnya , sebelum tercemar Limbah untuk memenuhi kebutuhan lauk Pauk sehari- Hari cukup Macing,Mukat,Najur, Pasang Rawai, mejala, pasang Lukah di sungai Pengabuan ” Jika ingin lauk cukup cukup kesungai Pengabuan bawa pancing dengan waktu singkat bisa bawa ikan,Udang untuk lauk Pauk,” Kenangnya,
Sebagai Masyarakat berharap Pemerintah Lebih Pokus pada persoalan yang dihadapi warga, dan mencari Solusi ,agar limbah tak lagi mencemari Lingkungan,” Pemerintah harus berani mengambil Tindakan tegas terhadap Perusahaan yang merusak Lingkungan, bukan sebaliknya tak Peka dengan Masalah yang sebenarnya,”Ucapnya mengakhiri
(Zulkatan)







